Definisi penyakit :
Hepatitis virus merupakan penyakit
sistemik yang terutama mengenai hati. kebanyakan hepatitis virus akut pada anak
atau orang dewasa disebabkan oleh salah satu dari agen berikut: virus hepatitis
A (HAV), agen penyebab hepatitis virus tipe A (hepatitis infeksius); virus
hepatitis B (HBV), penyebab hepatitis virus B (hepatitis serum); virus
hepatitis C (HCV), agen hepatitis C (penyebab sering hepatitis pascatransfusi);
atau virus hepatitis E (HEV), agen hepatitis yang ditularkan secara enterik.
Virus lain yang menjadi penyebab hepatitis yang tidak dapat dimasukan kedalam
gol.agen yang telah diketahui dan penyakit yang terkait dinyatakan sebagai
hepatitis non-A-E. Virus lain yang diketahui sifatnya yang dapat menyebabkan
hepatitis sporadik, seperti virus demam kuning, sitomegalovirus,virus
epstein-barr,virus herpes simpleks, virus rubela dan enterovirus.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang
disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (HBV), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau KANKER HATI. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah
menjadi epdemi.
HBV penyebab hepatitis serum, HBV ditetapkan sebagai infeksi kronis terutama
pada mereka yg terinfeksi sewaktu bayi. Ini merupakan faktor utama dalam
perkembangan terakhir.
Deskripsi
mikroorganisme :
Virus DNA, sera ganda parsial (partialli
dauble straded), panjang genom sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai
efelop/selubung. Didalam darah penderita Hepatitis B akut ditemui 3 bentuk
partikel virus, yaitu :
1. Serferikal
pleomorfik, diameter 17-25 nm, terdiri dari komponen selubung saja.
2. Tubular/filament,
diameter 22-200nm, juga komponen selubung.
3. Partikel
virion lengkap/partikel dane, terdiri dari genom HBV dan selubung, diameter 42
nm.
Gejala penyakit
ditandai dengan adanya :
Secara khusus tanda dan gejala
terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning
(terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B
kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Tanda
gejala hepatitis B biasanya muncul setelah dua sampai tiga bulan setelah anda
terinfeksi dan gejalanya dapat berfariasi dari yang ringan sampai prarah. Tanda
dan gejala hepatitis B antara lain :
- Nyeri pada area perut
- Urin yang berwarna gelap
- Nyeri sendi
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah
- Lemah dan kelelahan
- Kulit dan area putih pada mata menjadi kuning
Faktor dan Penyebab
Resiko
Penyebab :
- Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang menular secara langsung melalui darah, air mani atau cairan tubuh lain. Ketika virus hepatitis b masuk kedalam hati , virus ini akan menyarang sel hati dan melipat gandakan dirinya . hal ini akan menyababkan pembekakan pada hati dan memicu tanda dan gejala infeksi hepatitis b
- Virus hepatitis b menular dengan cara
a. Hubungan
seksual
b. Berbagi
jarum suntik
c. Kontak
langsung dengan darah
d. Menurun
dari ibu kepada anak
Faktor Resiko :
a. Melakukan
hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda beda tanpa menggunakan alat
pengaman
b. Melakukan
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B tanpa menggunakan
alat pengaman
c. Memiliki
penyakit seksual menular seperti gonorhea atau
chamydia
d.
Berbagi jarum suntik
e. Satu rumah dengan orang yang terinfeksi hepatitis B menjalani
hemodialysis ( cuci darah )
Cara penularannya :
Adapun beberapa hal yang menjadi pola
penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan
seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri
(sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa
saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih
beresiko terkena penyakit ini.
Penularan
Hepatitis B (HBV) :
·
Masa inkubasi 50-180
hari (rata-rata 60-90)
·
Distribusi umur utama
15-29 tahun
·
Insidensi musiman
sepanjang tahun
·
Jalan infeksi terutama
parenteral
·
Keberadaan virus ada
didarah berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
·
Feses tidak ada
·
Urine tidak ada
·
Ludah,semen sering kali
ada
·
Gambaran klinis dan
laboratoris onset tersamar
·
Demam < 38ᵒC (100,4ᵒ
F) kurang umum
Pemeriksaan :
1. Menemukan
virus dalam darah dengan mikroskop elektron
2. Menemukan
pertanda serologi infeksi (HBV)
3. Menemukan
(HBV) dna dengan hibridisasi atau PCR (polymerase
chain reaction)
4. Menemukan
pertanda infeksi (HBV) pada jaringan biopsi hati
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan
untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
- HBsAg
(hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang muncul dalam
serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya
kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning).
Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi
kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
-indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
-mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
-tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
-skrining kehamilan - Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
- Anti
HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe
yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG.
Anti HBc IgM: - muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan.
-berperan pada core window(fase jendela) yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul
Anti HBc IgG: -muncul sebelum anti HBcIgM hilang
-terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
-tidak mempunyai efek protektif
Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan Anti-HBs.
Parameter
yang diperiksa untuk Hepatitis B :
- SGPT (ALT) : Tes fungsi hati untuk mengetahui adanya/tingkat kerusakan sel hati
- HBsAg : Untuk menentukan apakah terinfeksi virus Hepatitis B
- Anti-HBs : Untuk menentukan apakah sudah memiliki antibodi/kekebalan terhadap virus hepatitis B
- Anti-HBc(total) : Untuk membantu deteksi akut dan kronis
- IgM anti-HBc : Untuk mengetahui infeksi akut akibat virus hepatitis B
- HBeAg : Untuk mengetahui aktivitas virus
- Anti-HBe : Untuk mengetahui penurunan aktivitas virus
- HBV DNA : Untuk mengetahui kuantitas virus
Peran Bidan dalam
pencegahan penyakit :
1.
Pemberian
vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini,
seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti
pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang
berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
2.
Pemakaian sarung tangan
ketika menangani semua bahan yang berpotensi infeksi
3.
Pemakaian perlindungan
dan dilepas sebelum meninggalkan tempat kerja
4.
Memakai masker dan
perlindungan mata
5.
Langsung buang jarum
yang sudah tidak terpakai.
Komplikasi
:
Infeksi
hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik
dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sedangkan bila infeksi terjadi pada
orang dewasa hanya 5% yang menjadi kronik, sisanya akan sembuh dengan sempurna.
Pada beberapa pasien hepatitis B kronik karsinoma hati dapat terjadi walaupun
tidak ditemukan sirosis hati. Perkembangan
menjadi sirosis dapat terjadi rata-rata 2-5% per tahun dengan HbeAg positif dan
8-10% pada pasien HbeAg negatif. Sirosis hati akan lebih banyak terjadi
apabila ditemukan kadar HBV-DNA yang tinggi. Gagal hati (dekompensasi ditemukan
pada 3,3% kasus sirosis tiap tahunnya), dengan gejala asites merupakan gejala
terbanyak diikuti oleh ikterus
dan perdarahan.Angka
kematian adalah 0-2% tanpa sirosis hati, sedangkan dengan sirosis 14-20% dalam
waktu 5 tahun sedangkan bila terjadi dekompensasi meningkat hingga 70-80%.Hepatitis
akut dapat sembuh sempurna pada 90% kasus sedangkan pada hepatitis kronik
hilangnya virus amat sukar. Walaupun demikian replikasi virus dapat terkontrol
dengan anti virus, sehingga kemungkinan untuk menjadi sirosis dan kanker hati
dapat dikurangi.
·
Komplikasi : Kronisitas
pada 5-10%
·
Angka kematian (kasus
ikterik) < 1-2%
·
HbsAg ada
·
Immunitas Homolog ya
·
Heterolog tidak
·
Durasi mungkin seumur
hidup
Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira
sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, Leptospirosis dikenal juga dengan nama Penyakit Weil, demam Icterohemorrhage,
Penyakit Swineherd's, infeksi dalam bentuk subakut tidak begitu memperlihatkan gejala klinis, sedangkan pada infeksi akut ditandai dengan gejala sepsis, radang ginjal interstisial, anemia hemolitik, radang hati dan keguguran
Cara Penularan
Leptospirosis
merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne
disease). urin
(air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama
penularan, baik pada manusia maupun pada hewan .
Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu
faktor penentu utama ia dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru. hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir .
Gerakan bakteri memang tidak memengaruhi kemampuannya untuk memasuki jaringan
tubuh namun mendukung proses invasi dan penyebaran di dalam aliran darah induk
semang .
Bakteri leptospirosis
Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta,treponema pallidum Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada
beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan konginetak sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan;
sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit
ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit
lainnya.
Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang
ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacteriumtuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga
kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah
satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia, Tuberkulosis adalah
suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, Mycobacterium bovis atau Mycobacterium
africanum.
Penularan
Penularan penyakit ini karena kontak
dengan dahak atau menghirup
titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering
mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di
fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar
rumah
Toxsoplasmosis
Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di berbagai negara juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali Input dari pengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan beban berat bagi masyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris cukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap toxoplasmagondii akan dapat diketahui status penyakit penderita.Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.
Amubiasis
Definisi
Definisi
Amubiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa
usus. Protozoa tersebut hidup di kolon, menyebabkan radang akut dan kronik yang
disebut amubiasis intestinal. Bila tidak diobati amubiasis intestinal akan
menjalar ke luar usus dan menyebabkan amubiasis ekstra-intestinal. Penyebab Entamoeba
histolytica
Pencegahan
- Pencegahan meliputi perbaikan kesehatan lingkungan dan higiene perorangan,desinfeksi sayur dan buah-buahan yang diduga kurang bersih.
- Pengidap kista tidak boleh bekerja di bidang penyiapan makanan dan minuman.
Tanda-tanda Komplikasi Hepatitis B Kronis
- Mata kuning
- Muntah darah
- Badan lemas
- Perut membuncit
- Kaki bengkak
Virus hepatitis B bersarang di hati,
tumbuh dan berkembang di dalamnya, bisa sampai puluhan tahun, tanpa orang
merasakan gejala apa pun. Jika tidak dideteksi sejak dini, penderita baru tahu
ketika sudah sampai tahap komplikasi, yaitu sirosis (pengerasan hati) dan
kanker hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar