BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hemangioma
merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering dijumpai padamasa kanak-kanak
dan sekitar 30% timbul didaerah kepala dan leher. Lesi ini terutamasangat
sering ditemukan pada bibir, lidah, dan mukosa bukal. Penatalaksanaan
denganbedah diindikasikan pada kasus hemangioma dengan pertumbuhan menuju ke
arahgangguan fungsi atau gangguan perkembangan atau yang menimbulkan komplikasi.Dilaporkan
suatu kasus hemangioma kapilare pada anak laki-laki usia 4 tahun, datangdengan
keluhan adanya benjolan berwarna kemerahan pada sisi lidah kiri yangmengganggu
fungsi bicara dan pengunyahan.
Kemudian dilakukan tindakan esktripasibedah
dengan anestesi umum untuk mengangkat massa hemangioma. Evaluasi selamatiga
bulan tidak ditemukan adanya rekurensi dan fungsi bicara serta
pengunyahankembali normal disertai dengan adanya perbaikan berat badan anak.1
Hemangioma termasuk kedalam golongan tumor jinak pada jaringan pembuluhdarah
baru akibat dari malformasi jaringan angioblastik selama pertumbuhan
fetus,terdiri dari sel-sel endothelium yang berproliferasi, serta sering
dijumoai pada bayi dananak-anak.
Malformasi
vaskuler ini umumnya talah tampak sejak lahir sekitar 1,1%sampai 2,6% dan dapat
berkembang hingga usia anak-anak bahkan dewasa.1 Hemangioma dapat mengalami
involusi atau regresi secara spontan selama masakanak-kanak usia 5-7 tahun
bahkan sampai usia 10-12 tahun
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
Hemangioma
adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan
pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah
nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran
(70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti :
kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan
karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma
infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang memiliki perjalanan klinis
karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan diikuti dengan involusi
spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal atau awal masa bayi,
proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab untuk pembesaran
hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional terjadi, dimana
hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9 tahun.
Hemangioma
adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling infantil
secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin
menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi
gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang,
hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan
kongenital yang mendasari.
B.
KLASIFIKASI HEMANGIOMA
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma
kapiler dan hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma)
terjadi pada kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada
kulit yang lebih dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa
kasus kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut
hemangioma campuran.
A. Hemangioma kapiler
1. Strawberry
hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma
kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Lebih
sering terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa hari atau
beberapa minggu (Hall, 2005). Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin
besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas
tegas, dan keras pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna
di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar
2. Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi
kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses
peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter,
dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian
distal tubuh yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul
eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1
cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.
B.
Hemangioma kavernosum
Lesi
ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat mengembung
lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular yang matang. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.Hemangioma kavernosum
kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ
dalam.
C.
Hemangioma campuran
Jenis
ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran
klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar
ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat
terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna
merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran
keratotik dan verukosa . Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial
dan dalam, atau organ dalam.
Beberapa literatur menyebutkan
hemangioma yang lain diantaranya:
1. Intramuscular hemangioma
Intramuscular
hemangioma sering terjadi pada dewasa muda,
80-90% diderita oleh orang yang berumur kurang dari 30 tahun. Hemangioma ini
lebih sering terjadi pada ekstremitas inferior, terutama di paha dan khas
ditunjukkan dengan massa pada palpasi dan perubahan warna pada permukaan kulit di sekitar area hemangioma. Intramuscular hemangioma bisa
asimptomatik atau dapat juga muncul dengan gejala-gejala seperti pembesaran
ekstremitas, peningkatan suhu pada area hemangioma, perubahan warna pada
permukaan kulit, dan sakit.
2. Synovial hemangioma
Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio sinovial terdapat
eksudat cairan yang berulang, nyeri, dan menunjukkan gejala gangguan mekanik.
3. Osseus hemangioma
Osseus
hemangioma sering ditemukan dalam bentuk
kecil-kecil, tetapi dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Pada tulang tengkorak
dapat berhubungan dengan bengkak, eritema, lunak, atau kelainan bentuk. Pada
kasus-kasus yang jarang, vertebrae
hemangioma bisa menyebabkan penekanan pada korda dan fraktur, tapi
kebanyakan vertebrae hemangioma
biasanya asimptomatik.
Osseus
hemangioma biasanya solid (melibatkan satu
tulang) atau fokal (melibatkan satu tulang atau tulang di dekatnya pada satu
area). Penulis lain memberi definisi yang berbeda. Beberapa penulis mengatakan
bahwa hemangiomatosis merupakan multipel hemangioma yang berlokasi di antara
tulang yang saling berdekatan atau bersebelahan. Multipel hemangioma juga
dihubungkan dengan cystic angiomatosis
tulang dimana tidak didapatkan komponen jaringan lunak. Skeletal-ektraskeletal
angiomatosis diartikan sebagai hemangioma yang mempengaruhi kanalis
vertebralis, selama tidak berada satu tempat.
4. Choroidal hemangioma
Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh darah retina yang disebut
koroid. Jika terdapat pada makula (pusat penglihatan) atau terdapat kebocoran
cairan dapat menyebabkan pelepasan jaringan retina (retinal detachment). Perubahan ini dapat mempengaruhi
penglihatan. Kebanyakan choroidal
hemangioma tidak pernah tumbuh atau terjadi kebocoran cairan dan mungkin
dapat diobservasi tanpa pengobatan.
5. Spindle
cell hemangioma
Spindle
cell hemangioma (hemangioendothelioma) merupakan
lesi vaskular yang tidak jelas dimana biasanya berlokasi di dermis atau
subkutis dari ekstremitas distal (terutama sekali pada tangan).
6. Gorham disease
Gorham
disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau
lemah dan jarang dicurigai lebih awal pada evaluasi dengan radiografi.
Penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Secara histologi Gorham disease khas menampakkan
hipervaskularisasi dari tulang. Proliferasi vaskular sering mengisi kanalis
medularis
7. Kassabach-Merritt syndrome
Kassabach-Merritt
syndrome komplikasi dari pembesaran pembuluh
darah yang cepat yang ditandai dengan hemolitik anemia, trombositopeni, dan
koagulopati. Kassabach-Merritt
syndrome terlihat berhubungan dengan stagnasi aliran pada hemangioma
yang besar, dengan banyaknya trombosit yang tertahan dan terjadi penggunaan
faktor koagulan yang tidak diketahui sebabnya (consumptive coagulopathy)
C.
PATOFISIOLOGI
Meskipun mekanisme yang jelas
mengenai kontrol dari pertumbuhan dan involusi hemangioma tidak begitu
dimengerti, pengetahuan mengenai pertumbuhan dari pembuluh darah yang normal
dan proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis menunjukkan
suatu proses dimana prekursor sel endotel meningkatkan pembentukan pembuluh
darah, mengingat angiogenesis berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh
darah baru yang ada dalam sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi,
hemangioma
mengubah kepadatan dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker
dari angiogenesis, termasuk proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe IV, basic fibroblastic growth
factor, vascular endothelial growth factor, urokinase, dan E-selectin, dapat dikenali oleh
analisis imunokimiawi
Hemangioma
superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat dimana ukuran dan
volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, dimana
perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana hemangioma
mengalami regresi secara spontan. Selama fase involusi, hemangioma dapat hilang
tanpa bekas. Hemangioma kavernosa yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan
meskipun fase involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas pada kulit yang
terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi lengkap, tidak
meninggalkan bekas
D.
ETIOLOGI
Penyebab hemangioma sampai saat ini
masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan
pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses
angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti
penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor
necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam
etiologi terjadinya hemangioma
E.
TANDA GEJALA
Untuk memastikan
apakah seorang bayi mengalami hemangioma, perhatikan gejala seperti :
- Awalnya seperti tanda merah biasa namun pertumbuhannya semakin cepat pada usia 6-12 bulan
- Pertumbuhan ini akan melambat di usia 1-7 tahun, menciut atau bahkan hilang sama sekali sekitar usia 13 tahun
- Terkadang hemangioma terasa timbul dan bertekstur (disebut hemangioma stroberi karena berwarna merah layaknya buah stroberi.)
Hemangioma yang tidak terlalu parah dapat memudar bahkan hilang bersamaan dengan bertambahnya usia. Tetapi ada juga yang tidak berkurang bahkan bertambah besar, gelap dan tebal. Hemangioma yang terlalu besar dapat dikurangi dengan sinar laser, pemberian suntikan steroid dan obat minum dari golongan steroid. Pemberian suntikan tidak dilakukan sekali atau dua kali, tetapi beberapa kali tergantung besarnya benjolan. Misalnya hemangioma dengan diameter 3-4 cm bisa disuntikkan 10-20 kali. Bisa juga dilakukan pembedahan bila dirasa perlu.
F.
PENATALAKSANAAN
Ada 2 cara pengobatan:
1)
Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami
pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan
sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus
mengadakan regresi sampai umur 5 tahun (Hamzah, 1999).Hemangioma superfisial
atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi. Apabila hemangioma ini
dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal (Kantor, 2004).
2)
Cara aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi
secara aktif, antara lain adalah hemangioma yang tumbuh pada organ vital,
seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami
perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami
infeksi; hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas
jaringan (Anonim, 2005).
v
Pembedahan
Indikasi :
1. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,
misalnya dalam beberapa minggu
lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
2. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi
pengecilan sesudah 6-7 tahun.
Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang
tumbuh cepat, mungkin memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya (Hamzah,
1999).
v Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah
banyak ditinggalkan karena:
·
Penyinaran berakibat kurang baik
pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.
·
Komplikasi berupa keganasan yang
terjadi pada jangka waktu lama.
·
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang
masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
Walaupun radiasi digunakan secara luas dalam masa lampau
untuk mengobati hemangioma, pada saat ini jarang digunakan karena komplikasi
jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa kebanyakan hemangioma kapiler
akan beregresi (Hamzah, 1999).
v Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah:
1. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
3. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
4. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa
trombositopenia.
5. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang
mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran.
Dosisnya per oral 20-30 mg perhari selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan
diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan. Terapi dengan kortikosteroid dalam
dosis besar kadang-kadang akan menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat
(Hamzah, 1999).
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak mata dan
mengganggu penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang menurunkan
ukuran lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan bisa normal.
Hemangioma kavernosa atau hemangioma campuran dapat diobati bila steroid
diberikan secara oral dan injeksi langsung pada hemangioma (Kantor, 2004).
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama
dapat meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes, iritasi lambung,
serta pertumbuhan terhambat (Anonim, 2005).
v
Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya
dengan namor rhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan
NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri
dan menimbulkan sikatrik (Hamzah, 1999).
v Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya, juga untuk hemangioma senilis dan granuloma
piogenik (Hamzah, 1999).
v Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair (Hamzah, 1999).
v Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami
ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan luka secara steril (Anonim, 2005)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hemangioma
adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling infantil
secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin
menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi
gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang,
hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan
kongenital yang mendasari.
Dalam makalah ini tidak menutup
kemungkinan masih terdapat banyak kekurangan baik menyangkut isi maupun penulisan.
Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini selanjutnya dan kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya dalam menambah wawasan
pengetahuan tentang kelainan- kelainan yang terjadi pada bayi baru lahir.
Bidan dapat
memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua untuk mengantisipasi setiap
faktor resiko terjadinya Hemangioma.